Rabu, 09 Januari 2013

Budaya Daerah Sebagai Alat Mempersatu Bangsa


Indonesia adalah negara yang mempunyai banyak beribu-ribu pulau, mulai dari sabang sampai merauke atau yang dikenal dengan wilayah nusantara. Yang memiliki banyak budaya dimasing-masing daerah, sehingga di setiap daerah mempuyai ciri khas yang berbeda-beda seperti bahasa, suku, adat istiadat, kesenian dan kebiasaan-kebiasaan yang berbeda pula. Seperti yang kita ketahui dalam kehidupan kita sehari-hari tidak lepas dari budaya.

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia
.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. Budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.

Unsur-unsur budaya

Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:

 Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
  • alat-alat teknologi
  • sistem ekonomi
  • keluarga
  • kekuasaan politik
 Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
  • sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
  • organisasi ekonomi
  • alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama
  • organisasi kekuatan (politik)
Fungsi dari kebudayaan daerah sebagai berikut:
      1.      Mempersatukan berbagai suku bangsa,
      2.      Sebagai identitas nasional dan
      3.      Sebagai sarana pergaulan antarsuku bangsa Indonesia.

 Beraneka ragam cara untuk mempersatukan budaya daerah bangsa Indonesia seperti halnya pertunjukan reog yang berasal dari Ponorogo yang dikenal dengan sebutan reog ponorogo, tari jaipong yang berasal dari Sunda, tari kecak yang berasal dari bali, wayang kulit yang berasal dari Jawa, tari yospan dari Papua, seni pahat atau ukiran dari setiap daerah atau suku yang mempunyai arti dan makna tersendiri.

Seperti halnya kebudayaan daerah yang mungkin masih asing atau belum banyak orang yang mengetahui untuk mempersatukan suku di daerah Papua yaitu dengan cara sederhana yaitu melalui kesenian seperti tarian, memahat atau ukiran, dan membatik.



Seni Budaya suku Kamoro mungkin tidak banyak orang yang mengenalnya,  tapi inilah salah satu harta budaya milik bangsa Indonesia.  Kamoro merupakan salah satu suku dari masyarakat Papua yang tinggal di daerah pesisir. Suku Kamoro telah mengembangkan seni suku Kamoro selama kurang lebih 17 tahun. Seni budaya pahat Kamoro memiliki karakter  yang sangat kuat. Biasanya mereka membuat pahatan patung untuk keperluan upacara adat  istiadat. Salah satu pahatan dari suku Kamoro adalah Mbitoro yaitu pahatan yang dibuat dengan ukuran tinggi dan hanya dibuat untuk upacara adat karena di dalam pahatan tersebut akan diisi dengan roh leluhur dari suku Kamoro. Suku Kamoro juga biasanya membuat “eme” atau sering disebut juga ”tifa”, yang merupakan kendang khas dari suku Kamoro. Biasanya mereka menerapkan ritual pembubuhan darah manusia pada pembuatan “eme” dengan kepercayaan, suara “eme” menjadi lebih bagus dan hidup.


Suku Kamoro juga mempunyai beberapa seni tari, seperti tarian “Tekee Waepuri” dimana salah satu penari menggunakan “mbiikao”( topeng besar yang menutupi dari kepala hingga ke bahu), dalam tarian ini menggambarkan semangat ,  biasanya tarian ini ditarikan pada saat ada ritual. kemuadian ada juga Tarian "Yospan".



Yosim Pancar atau biasa disingkat Yospan adalah tari pergaulan/persahabatan para muda-mudi. Yospan merupakan penggabungan dari dua tarian rakyat di Papua, yaitu Yosim dan Pancar. Yosim adalah suatu tarian tua mirip poloneis dari dansa Barat dan berasal dari Sarmi, suatu kabupaten di pesisir utara Papua, dekat Sungai Mamberamo, namun ada juga yang mengatakan bahwa Yosim berasal dari wilayah teluk Saireri (Serui, Waropen). Sedangkan Pancar adalah suatu tarian yang berkembang di Biak Numfor dan Manokwari awal 1960-an semasa zaman Belanda di Papua, meniru pada awal sejarah kelahirannya, gerakan-gerakan "akrobatik" di udara - seperti gerakan jatuh jungkir-balik dari langit, mirip daun kering yang jatuh tertiup angin - dari pesawat tempur jet Neptune buatan Amerika Serikat yang dipakai Angkatan Udara Belanda di Irian Barat. Awal 1960-an, konflik Belanda-Indonesia seputar status kedaulatan atas Irian Barat masih berlangsung. Karena pesawat tempur ini digerakkan oleh pancaran gas (jet), maka tarian yang meniru gerakan akrobatiknya mula-mula disebut Pancar Gas, kemudian disingkat menjadi Pancar. Sejak kelahirannya awal 1960-an, Pancar sudah memperkaya gerakannya dari sumber-sumber lain, termasuk dari alam. Tari Yosim Pancar memiliki dua regu pemain yaitu Regu Musisi dan Penari. Penari Yospan lebih dari satu orang dengan gerakan dasar yang penuh semangat, dinamik dan menarik. Beberapa jenis gerakannya yang terkenal seperti Pancar gas, Gale-gale, Jef, Pacul Tiga, Seka dan lain-lain ...
Selain tarian dan memahat di Papua pun ada seni batik yang bercorak khas Papua yaitu seperti motif Suku Kamoro dan Amukme, ada juga yang motifnya diambil dari bentuk alat musik Papua, seperti tifa atau dari binatang-binatang yang ada di sana seperti kadal dan cendrawasih. Motif-motif batik dipengaruhi simbol-simbol adat suku pesisir Papua. Misalnya, motif perahu dan ikan dari suku Tobati, motif tifa (alat musik tradisional Papua) dari suku Fak-Fak, motif buaya dari suku Nawera, hingga motif burung Cendrawasih khas daerah Biak. Setiap motif memiliki arti tersendiri.

Di dalam Masyarakat Papua  budaya daerah untuk mempersatukan suku untuk bangsa Indonesia mereka menggunakan  tarian daerah seperti tarian “Tekee Waepuri” tarian tradisional ini biasanya ditampilkan untuk menyambut tamu. Kemudian tari "Yospan" kebanyakan tarian ini di tarikan oleh para pemuda dan pemudi Papua seringkali tarian ini ditarikan untuk  lomba, acara-acara. Ada beberapa sekolah-sekolah di Papua setiap hari jum'at mengadakan yospan untuk pengganti senam pagi. Jadi dengan cara begitu kita bisa mempersatukan budaya bangsa kita walaupun di tanah Papua sebenarnya tidak hanya orang Papua saja yang tinggal disana. Begitu banyak pendatang mulai dari sabang hingga merauke ada disana, begitu banyak pula suku, ras , agama yang berbeda namun dari perbedaan itulah yang mempersatukan bangsa Indonesia. Walau seringkali banyak berita Papua adalah daerah yang sering perang, tapi hidup disana sangatlah nyaman. Alam Papua membuat kita hidup damai dalam kebersamaan. Budaya yang sangat unik, eksotis membuat orang menjadi ingin mengetahuinya.


Referensi:
http://seni-hiburan.mitrasites.com/seni-dan-budaya-papua.html
http://lifestyle.okezone.com/read/2011/07/14/29/479963/batik-papua-yang-kontemporer-nan-bersejarah
http://kabaremagazine.net/2011/06/mengenal-seni-kamoro/
http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya?useFormat=mobile

Tidak ada komentar:

Posting Komentar